Puncak Bulan Bahasa Manuja

Meriahnya Bulan Bahasa di MA NU 04 Al Ma'arif Boja: Dari Kreasi Puitis, Mading Inspiratif, hingga Kunjungan Mahasiswa Asia Tenggara

BOJA – MA NU 04 Al Ma'arif Boja merayakan Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini dengan gegap gempita melalui serangkaian kegiatan edukatif dan kompetitif yang berpuncak pada hari ini, 29 Oktober 2025. Peringatan ini tidak hanya menumbuhkan semangat kebahasaan di kalangan siswa, tetapi juga berhasil mengukir sejarah dengan mengundang tamu kehormatan, yaitu delegasi mahasiswa internasional dari Kamboja dan Thailand yang sedang menjalani studi di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang.

Fase Awal: Menumbuhkan Kreativitas dan Kepedulian

Peringatan Bulan Bahasa di MA NU 04 Al Ma'arif Boja telah menjadi tradisi tahunan untuk menguatkan implementasi nilai-nilai Sumpah Pemuda, terutama poin "Satu Bahasa, Bahasa Indonesia." Rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain:

1. Lomba Puisi (Sastra dan Ekspresi): Lomba ini menjadi ajang utama bagi para siswa untuk menunjukkan keahliannya merangkai kata. Lebih dari 20 siswa berpartisipasi, dengan tema yang beragam, mulai dari isu nasionalisme, lingkungan, hingga kearifan lokal. Juri harus bekerja keras menilai kedalaman makna, diksi, dan penghayatan peserta. Lomba ini sukses melahirkan bibit-bibit penyair muda yang diharapkan mampu melestarikan sastra Indonesia.

2. Lomba Mading (Visualisasi Kreatif): Di sisi lain, lomba Majalah Dinding (Mading) menantang kreativitas visual dan kekompakan antarkelas. Mading-mading yang dipajang menampilkan desain yang inovatif dengan mengangkat tema Bulan Bahasa dan Kebangsaan. Penilaian tidak hanya berfokus pada estetika, tetapi juga pada bobot informasi dan pesan yang disampaikan, menjadikan koridor madrasah penuh warna dan informasi.

3. Lomba Kebersihan (Integritas Lingkungan): MA NU 04 Al Ma'arif Boja juga tak melupakan pentingnya pembentukan karakter melalui lomba kebersihan antarkelas. Kompetisi ini bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang bersih, rapi, dan sehat. Hasilnya, seluruh kelas berlomba-lomba menjaga kebersihan, yang secara langsung meningkatkan kenyamanan proses belajar mengajar.

Puncak Acara: Jembatan Budaya Antarnegara

Puncak peringatan Bulan Bahasa digelar secara meriah di Aula Utama madrasah. Seluruh siswa dan guru hadir dalam suasana yang penuh antusiasme, terutama saat menyambut tamu istimewa: mahasiswa dari Kamboja dan Thailand yang didampingi oleh perwakilan dari Unwahas Semarang.

Novita Aris Isnani, selaku kepqala madrasah dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini. "Hari ini kita tidak hanya merayakan bahasa kita sendiri, tetapi juga membuka jendela ke dunia. Kehadiran saudara-saudara kita dari Asia Tenggara adalah bukti bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa yang hidup dan mampu menjadi jembatan persahabatan," ujarnya.

Sesi interaktif dengan mahasiswa asing menjadi momen paling menarik. Mereka berbagi pandangan tentang Bahasa Indonesia, pengalaman hidup di Indonesia, serta memperkenalkan sekilas tentang budaya dan bahasa di Kamboja dan Thailand. Siswa-siswi MA NU 04 Al Ma'arif Boja tampak antusias mengajukan pertanyaan, memperlihatkan kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri mereka.

Dialog Persahabatan: Salah satu mahasiswa dari Thailand, , mengatakan, "Belajar Bahasa Indonesia sangat menarik. Meskipun ada beberapa perbedaan budaya, tetapi semangat persaudaraan kita di Asia Tenggara sangat terasa. Kami senang bisa berbagi dengan adik-adik di sini."

Acara puncak ditutup dengan pengumuman pemenang seluruh lomba, disusul dengan sesi foto bersama dan penampilan kesenian kolaboratif. Para pemenang menerima piala dan hadiah, menjadi penutup manis atas kerja keras dan semangat kompetisi yang telah mereka tunjukkan.

Peringatan Bulan Bahasa kali ini sukses menciptakan harmoni antara pengembangan literasi, kepedulian lingkungan, dan penguatan jaringan budaya internasional, menegaskan posisi MA NU 04 Al Ma'arif Boja sebagai institusi yang berwawasan luas.

#Team redaksi manuja